Inilah Fakta Di Balik Mitos Larangan Pakai Baju Warna Hijau Di Pantai Selatan
AYAM MESUJI | Larangan memakai baju hijau di laut selatan Jawa kerap dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul yang dianggap mistis penguasa lautan yang terbentang dari Selat Bali hingga Selat Sunda. Mitos ini melekat kuat, melegenda dan menjadi akrab dalam hubungan sosial masyarakat hingga saat ini.
Padahal, secara ilmiah larangan memakai baju hijau ke pantai bisa dijelaskan secara logis.
Larangan Memakai Baju Hijau Ke Pantai Menurut Sains
Meski air laut terlihat biru, namun di dasar laut terdapat berbagai objek seperti pasir, koral dan rumput laut, jika terkena sinar matahari warna air laut terlihat keruh, bahkan sedikit kehijauan.
Khusus untuk laut selatan, warna air laut berbeda dengan air laut pada umumnya yang berwarna biru bersih. Dengan ombak yang tinggi dan besar, laut di pesisir selatan didominasi warna hijau. Oleh karena itu, jika ada turis yang tersapu ombak dan memakai baju hijau, dikhawatirkan akan menyulitkan petugas untuk melakukan pencarian.
Meskipun laporan serangan hiu jarang (bahkan tidak ada) di perairan selatan Jawa, studi ilmuwan Australia terhadap 17 spesies hiu di Australia Barat dan Queensland dapat menambah informasi baru. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik mikro spektrofotometri untuk meneliti sel batang yang berfungsi sebagai reseptor cahaya pada 17 spesies ikan hiu yang diteliti.
Sel ini terletak di retina, yang sangat peka terhadap cahaya, membantu melihat dengan jelas pada malam hari di kegelapan. Namun, sel batang retina hiu tidak dapat membedakan warna yang mereka lihat. Sel-sel retina yang digunakan untuk membedakan warna benda disebut sel kerucut.
Sel kerucut tidak ditemukan pada semua hiu. Dari total 17 spesies yang dipelajari, 10 spesies tidak memiliki sel kerucut. Sementara itu, pada 7 spesies sisanya ditemukan sel kerucut, namun hanya satu yang sensitif terhadap warna hijau.
Inilah mengapa sangat berbahaya bagi seorang perenang untuk memakai pakaian berwarna hijau. Sebab, hijau bisa menjadi sinyal serangan hiu.
Tinjauan ilmiah lainnya terkait pelarangan pakaian hijau di pantai selatan berkaitan dengan fenomena alam rip current atau lebih dikenal dengan arus pecah. Arus laut yang mematikan ini mudah ditemukan di lautan dengan ombak besar seperti pantai selatan Jawa.
Arus pecah disebabkan oleh dua gelombang atau lebih yang bertemu dan menghantam pantai. Hal ini menyebabkan jalur air yang sempit, seringkali kurang dari 30 kaki, yang menarik berbagai benda dari pantai ke tengah laut
Jalur air ini tampak lebih tenang dari biasanya dan berada di antara dua gelombang yang tampaknya ganas. Masalahnya, di balik air yang tenang, arusnya kencang dan bisa menarik apa saja ke laut. Jika ini terjadi, korban akan sulit diselamatkan.
Lalu, apa kaitannya dengan baju hijau? Kalau kamu berenang di laut atau terjebak di arus pecah dan memakai baju hijau, membuat sulit terlihat dari permukaan karena tersamar oleh perairan yang juga berwarna hijau. Siapa pun tidak akan menyadari jika ada orang yang sedang butuh pertolongan akibat arus pecah.
Post a Comment for "Inilah Fakta Di Balik Mitos Larangan Pakai Baju Warna Hijau Di Pantai Selatan"